Tuesday, January 14, 2014

Bertemu Dan Brown

Jadi sekitar 2 bulan yang lalu saya dengan iseng mengikuti lomba dari perusahaan kereta api belanda untuk para pelanggannya dengan hadiah bertemu dengan Dan Brown dan ikut perjalanan dengan historical train di Belanda bersama Dan Brown. Lomba nya tidak aneh-aneh, hanya perlu menjawab pertanyaan kenapa anda merasa berhak untuk bertemu Dan Brown. Saya pun hanya mengisi 2 kalimat dengan bahasa english (padahal semua di email promosi dan form online lombanya dalam bahasa dutch). Dan dengan mengejutkan, saya menang!

Saya menerima pemberitahuan bahwa saya menang juga via email. Mereka meminta alamat rumah saya untuk kemudian akan mengirimkan tiket pp kereta api gratis untuk saya ke Amsterdam centraal station tempat acaranya berlangsung. Saya pun mengirimkan alamat dan tiket train nya mampir di kotak surat saya beberapa hari sebelum acara.
Email pemberitahuan menang nya pun dalam bahasa Belanda

Tiket beserta jadwal acara

Saya sempat hampir membatalkan acara meet and greet ini gara-gara saya lupa dan membuat appointment lain dengan instansi lain untuk urusan rent subsidy saya. Sayangnya, walaupun saya bisa mengubah appointment itu, tapi saya tak punya pilihan lain selain mengubahnya menjadi siang (instead of pagi di jadwal yang sama bertemu Dan Brown). Akibatnya saya tetap tidak akan bisa mengikuti program naik historical trainya hingga tujuan akhir karena cukup jauh.

Saya kemudian mengabarkan berita ini ke pihak kereta api yang mengatur acara. Ternyata mereka memberi solusi dengan menurunkan saya di salah satu stop sebelum tujuan akhir dan saya masih bisa mengejar appointment berikutnya. Dengan baiknya, mereka pun mencantumkan jadwal kereta ke tempat appointment saya.

Akhirnya saya bisa bercakap walau sekejap dengan Dan Brown :)

Venue acara; the royal waiting room. Saya melewatinya 3 kali tanpa sadar bahwa itu tempatnya

Dikasi goodie bag, novel inferno karya terbaru Dan Brown yang sayangnya dalam bahasa Belanda :(

Nampaknya yang bahagia cuma saya.. haha...

Yeah... Of course it was great meeting me.. :p

Tuesday, January 07, 2014

West Sumatra 101 Trip

Di penghujung tahun 2012, beberapa teman saya mengunjungi Padang kota tercinta, kujaga dan kubela (sumpe itu tagline kota nya lho.. entah ide siapa). Sebagai rombongan yang pertama kali menginjakkan kaki di bumi sangkuriang Malinkundang ini, tentu saja saya bawa mengunjungi tempat-tempat yang wajib dikunjungi. Kecuali 2 orang cewe cantik yang telah memiliki ide untuk menghabiskan hari pertama mereka di pulau Cubadak, sebuah resort island terkenal yang dikelola oleh orang asing yang bahkan saya sendiri belum pernah menjejakkan kaki disana.

2 broke girls on the way to Cubadak island (pic courtesy of indah or cupid)


Cubadak Island (pic courtesy of indah or cupid)

Cubadak Island (pic courtesy of indah or cupid)
Sementara rombongan lainnya menghabiskan hari itu di kota Padang. Mereka sempat mengunjungi rumah makan pagi sore yang jadi tempat favorit nya Pak Bondan, walau untuk selera saya rasanya jauh dari masakan padang dan sangat over priced. Mereka juga sempat ke toko souvenir Silungkang (yang merupakan tempat favorit saya :D) sebelum saya bergabung ikut ke jembatan sitinurbaya dan pantai air manis demi menemui patung malinkundang.
Rumah Makan Pagi Sore yang andalannya ayam goreng dan rasa masakan Padang yang bisa diterima oleh semua lidah. Not an authentic Padang taste, I must say. (pic courtesy of Tessa)
Jebatan Siti Nurbaya (pic courtesy of Tessa)
Akhirnya menemukan patung Malinkundang yang mulai tergenangi air pasang. Saya terakhir melihat patung ini saat jaman SD dan sekarang sama sekali tak mengenali lokasinya lagi (pic courtesy of Tessa)
Hari kedua di Padang di mulai dengan mengunjungi soto padang Garuda sebelum kami semua melanjutkan perjalanan menuju Bukittinggi sambil mengunjungi lembah anai, memakai pakaian tradisional di Pusat Dokumentasi dan Informasi kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang, dan tentu saja menyambangi Sate Mak Syukur.

Sesampai nya di Bukittinggi, setelah mendapat penginapan, kita hanya menghabiskan waktu di sekitar jam Gadang dan pasar atas untuk mendapatkan beberapa items yang dicari oleh teman saya (and some items for myself). Dan berakhirlah hari kedua perjalanan kali ini untuk sebagian rembongan. Sementara saya and the 2 girls keluar lagi malam harinya demi mencari duren dan another photo sessions in Jam Gadang.
Breakfast at tiffany Soto Garuda, Padang

Pose, pose and pose at Lembah Anai Waterfall, Padang Panjang

Ikutan shooting (dan makan) di Rumah Gadang Padang Panjang

In Minangkabau Wedding costume 

Can't miss Sate Mak Syukur. Not everyone could enjoy the authentic Satay Padang.

The iconic (but not so impressive) Jam Gadang Bukittinggi 
2 broke girls and their durians

Night at the cafe

Jam Gadang at night
Hari ketiga diawali benar-benar di pagi hari dan kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju Panorama dan Lobang jepang yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari penginapan. Dan tentu saja tempat itu belum buka! Akhirnya kita menyempatkan diri sarapan di warung sekitar sana yang baru saja mulai menggelar dagangannya. Hari ketiga ini juga merupakan hari terakhir teman-teman saya di Sumatera Barat. Rencana hari ini adalah mengujungi panorama dan lobang jepang, ke Puncak Lawang untuk menikmati view nya Danau Maninjau, ke Istana Pagaruyung, dan memenuhi undangan makan malam di Padang sebelum mereka kembali mengejar flight meninggalkan Sumatera Barat. 
Panorama

Rear exit Lobang Jepang

Puncak Lawang

Istana Pagaruyung

Rice Field
Untuk perjalanan di hari ketiga ini, sebagian besar waktu dihabiskan di mobil karna harus berpindah dai Puncak Lawang di Kabupaten Agam ke Istana Pagaruyung di Batusangkar, dan kembali ke Padang. Dan karena ingin memenuhi undangan makan malam di padang dan mengejar pesawat, jadi perjalan terasa terburu-buru.

Perjalan 3 hari ini dilakukan dengan mobil pribadi. Saya membayangkan para traveler di luar sana yang barangkali ingin melakukan dengan transportasi umum, sebenarnya memungkinkan tapi akan membutuhkan waktu yang lebih lama, hanya karena jadwal nya yang tidak pasti dan harus tau dimana tempat memperoleh bus/ loket tiket (Padang itu ga punya terminal bus yang berfungsi! unbelievable).

Untuk transport Padang-Bukittinggi akan sangat mudah dijumpai bahkan dari airport (tapi tanpa ada bus resmi). Untuk ke puncak lawang saya sama sekali tak tau apakah ada public transport atau tidak. Jika memiliki waktu terbatas, akan lebih mudah untuk menyewa mobil berikut sopir nya dan akan lebih murah jika perjalanan dilakukan berombongan. Jangan lupa untuk mengunjungi Harau di Payakumbuh jika memiliki waktu lebih.

Sebenarnya masih banyak objek wisata alam di Sumatera Barat seperti danau Singkarak di Solok, danau kembar di Solok Selatan. Tapi mengingat perjalanan dari Padang dan fasilitas di dekat danau-danau itu, saya sama sekali tak menyarankan untuk para light traveller yang menginginkan kenyamanan liburan. Kecuali bagi pecinta alam yang suka bertualang.

Monday, January 06, 2014

My travelling highlight in 2013

January 2013 : back from Maldives trip
Ternyata, 2013 ini sudah tak saya awali di negri tercintah endonesah. Saya menghabiskan tahun baru di Maldives, sebuah negara kecil di tengah samudra. Pantai nya dan dunia bawah lautnya breath taking. Tapi mungkin di negara kita tercinta juga bisa dijumpai hal yang sama. Barangkali dedanya disana, view yang sama bisa dinikmati di public beach and picnic island nya, sementara di Indonesia harus mencari pulau-pulau tertentu untuk mendapatkan pantai pasir putih tanpa cela seperti itu.
Sea Lovers
Male, the capital city
The underwater world
The food


January 2013 : a life changing journey to the north (destination The Netherlands)

Di akhir bulan Januari, saya memulai perjalanan baru yang benar-benar no turning point and changed my easy life to..... I don't know.. let see the result in a year from now. I hope it's for a better one. At least I achieved my dream to set my feet in Europe :)
A new dawn. My first in European continent
View from my window in my early accommodation


March 2013 : a trip to a neighbour country (Belgium)
Saya berhasil memposting tulisan tentang trip ini hanya untuk bagian awal, ketika sampai di Antwerpen. Padahal di trip ini saya juga mengunjungi Brussel, Brugge dan Gent dengan berbagai cerita menarik termasuk tersasar ke daerah seperti red light district di Amsterdam disuatu pagi.

The Famous Manneken Piss
Manneken Piss zoom out (not so impressive, eh..?)
Brussel Main Plaza at night
French fries that originally from Belgium
Brugge, the old city
Another corner of Brugge
Brugge warriors (not) 
Canal in Brugge

Gent
Gent
Gent

June 2013 : a 10 days excursion to South France
Ini sebenarnya tak bisa dibilang sebagai travelling karena merupakan bagian wajib dari sebuah course. Jadi sekelas kita pergi ke sebuah pertanian di Selatan Prancis dan tinggal disana selama 10 hari. Hari Minggu nya kita sempat main ke Saumur, kota kecil yang memiliki UNESCO site sebuah kastil dan kota yang menarik.
10 days in a tent

The L'Aunay Lubin Farm

The Cattle

The weeds

Visiting another farm

A nearby castle 

UNESCO heritage castle in Saumur

Medieval game

The City view from the castle

The castle miniature 

The City

July 2013 : summer holiday in Spain
Di Spanyol ini saya mengunjungi kota Madrid, Toledo, Alcala de heres (or something like that) yang dua kota terakhir merupakan day trip dari Madrid. Dilanjutkan ke Cordoba dan Granada. Kota yang saya sukai? Toledo, Cordoba dan Granada.. hehe... Diperjalanan kali inilah saya baru bisa membayangkan kota-kota di novel Eragon dan LOTR. Medieval city dengan dinding kota nya. Terutama saat saya mengunjungi Toledo.
Madrid, The City
Toledo in a background
Alcala de Henares

Cordoba
Granada

August 2013 : Eid al- Fitr in my home country
Pulang kampung dihari lebaran ini bisa dibilang rencana dadakan saya saja. Pada akhirnya saya menghabiskan satu bulan (not bad) dengan berbagai jadwal bertemu teman dan keluarga. No picture available :p

September 2013 : 2 days in Paris
Ini merupakan perjalanan yang cukup melelahkan dan penuh drama (lebay). Pada hari jumat malam, saya dan seorang teman berangkat ke Paris dengan bus. Perjalanan menjadi cukup lama karena rute bus nya agak berbelok-belok melewati beberapa kota di selatan Belanda dan beberapa persinggahan termasuk di Brussel. Kami sampai di Paris pada pukul 6 pagi. Untungnya kita udah browsing sedikit banyak tentang sistem transportasi di Paris, karena jam segitu belum ada seorang penjaga loket di stasiun tersebut dan akhirnya semua orang mengantri panjang di mesin tiket otomatis nya.

Dari sabtu pagi itu kami mengelilingi kota Paris hingga Minggu malam dan kembali pulang dengan bus yang sama. Satu kesalahan fatal kami adalah karena masih menganggap Paris sama seperti kota-kota Eropa lainnya yang dapat ditempung dengan berjalan kaki, padahal kotanya sangat besar dan kami banyak kehilangan waktu gara-gara berjalan.

Eiffel, Montmartre, Les Invalides, Monalisa

December 2013 :  warm winter in Berlin and Prague
Praha itu kota yang sangat cantiiik... Sementara berlin nampak sama seperti Paris. Mungkin seperti pada saat saya ke Paris, saya memiliki ekspektasi yang tinggi dan mungkin juga karena waktu perjalanan di Paris yang sangat singkat, jadi saya tak begitu menikmatinya. Berlin... Hmm.. entahlah.. saya tak langsung jatuh cinta pada kotanya seperti saya cinta Praha.
Berlin; The gate, Dome and Museum

Prague at night

Prague, the main road

Prague, the castle
Prague the city from above


Kutna Hora, a UNESCO heritage city one hour away from Prague


All year round : different cities in The Netherlands
Amsterdam
Utrecht
Maastricht
Den Haag
Volendam
Ede
North-Holland
Arnhem
Keukenhof

Ternyata list nya panjaaaang dan hampir setiap bulan. No wonder my significant one complained about it.