Sunday, December 23, 2012

Lumpuh.. (lagi)

Saya sengaja menulis disini setiap kali badan dilumpuhkan oleh perasaan. Tak jelas. Tanpa sebab. Merekamnya hanya demi keingintahuan apa yang terjadi berikutnya. Tulisan apa yang akan muncul setelah ini. Please God.. No more drama, please... please...

Friday, December 07, 2012

What should I do?

Saya masih terus menunda melakukan hal ini masih beralasan menunggu waktu yang tepat. Walau sepertinya beberapa asalan dibaliknya adalah
1. Saya menunggu waktu yang tepat.. Haha
2. Saya masih menabung harapan, menunda datang nya suatu kepastian negatif
3. Saya masih menunggu keajaiban, lol
4. Saya masih menunggu kepastian visa dan tiket
5. Saya masih menunggu ide baru mencari jalan alternatif
6. Saya menunggu mereka berubah pikiran (unlikely)
7. Saya menunggu waktu menyelesaikannya

Wednesday, December 05, 2012

an Idiot

Saya baru menyadari kenapa saya sangat jarang falling for someone. Kesimpulan sementara saat ini adalah karena that makes me a complete idiot! And I don't like being an idiot.

Baru-baru ini saya merasa suka dengan seseorang, dan saya tidak suka menceritakan ke-idiot-an saya karena belakangan sudah menyadari "ketuaan" saya dan penggambaran tingkah laku saya beberapa hari belakangan ini seperti anak abegeh sedang mengalami cinta monyet (disclaimer: I am really not proud of it).

Jadi seperti selama ini yang saya lakukan ketika saya tidak menyetujui tingkah laku saya sendiri, I cut it off. And my life suddenly back to a normal boring life. Prefer that one than being an idiot. But of course I am more prefer to be in love without being idiot.

Friday, November 16, 2012

Boros..

Saya tahu, bahwa jika, saya dalam keadaan bosan, dan saya memutuskan keluar rumah.. Maka saya akan menghabiskan banyak uang untuk barang- barang tidak penting. Seperti malam ini,saya sukses belanja di bodyshop. Impulsive buyer. Hmm.. Tidak juga, saya memang berniat membeli perfume karena memang telah habis. Saya hanya berniat membeli satu. Kenapa bodyshop? Karena tiak ada pilihan lain di kota ini. Long story short... Ow cmon.. Just make it long...

So malam ini saya keluar dengan pakaian asal, tanpa dandan. Apalagi saya keluar karna listrik mati. Jadi ya... Saya tak berkaca bagaimana penampilan saya malam ini. Mungkin yang biasa belanja di bodyshop tahu bahwa biasanya jika tidak ramai pengunjung, pelanggan bakal langsung dihampiri oleh pramuniaganya yang kadang membuat risi dan tak nyaman. Tapi malam ini berbeda. Entah kenapa, padahal yang sedang mengunjungi outlet nya pun tak banyak. Para pramuniaga hanya membiar kan saya strolling seorang diri, 'membaui' pilihan pewangi mereka, tak ada yang menghampiri untuk menjelaskan atau 'membujuk' saya untuk membeli dan menawar2kan produk. Untuk beberapa lama. Dua orang pramuniaga perempuan yang ada di dekat saya tampak tidak bersemangat bahkan untuk sekedar berdiri tersenyum seperti yang biasa mereka lakukan. Hmm.. Mungkin sibuk.

Setelah beberapa saat, seorang sales laki-laki yang justru menghampiri saya. Seperti SOP mereka, berdiri disamping, tersenyum, menyuarakan penjelasan, saya bertanya dia menjawab, menjelaskan lebih lanjut dan menawarkan produk2 mereka dan seterusnya. Saya.. Sang impulsive-imajinatif buyer langsung men-judge para sales perempuan itu sombong dan mengira saya tidak berniat membeli. Jadi... Ketika satu orang ini melayani saya dengan sepenuh hati, saya pun akhirnya menambah belanjaan, pertama dengan alasan untuk stock berikutnya, terakhir dengan alasan untuk 'menggenapkan' dan wangi nya enak.. (alasan tak penting). Saya tak tahu apakah para sales itu dibayar dg komisi atau tidak, yang dikepala saya adalah memberi pelajaran pada para sales perempuan itu untuk tidak men-judge pelanggannya dari penampilan. Sungguh suatu pelajaran yang mahal di kantong saya. -.-'

At the end, saya dijejali berbagai voucher yang menurut saya tak berguna karena memaksa saya belanja lebih banyak dan expired nya dalam 2 bulan. Para sales perempuan akhirnya menyapa dan tersenyum ramah pada saya. Dan yang terpenting, dompet saya menipis secara kilat.

Positif thought.. Saya mungkin terlihat sebagai mahasiswa kere.. Jika saya mahasiswa, saya tak akan mampu / mau belanja seperti tadi. Jadi para sales perempuan itu baik, menyangka saya masih muda.. Haha...

I have to remember...

Saya harus ingat saat-saat ini.
Saat dimana kota ini sangat membosankan.
Saat saya lebih memilih membaca jurnal dibanding bengong tak ada kerjaan atau bebersih rumah atau memasak sebagai pilihan.
Saat dimana saya ingin cepat-cepat kabur dari kota ini

Saya harus ingat bagaimana kondisi kantor saya sekarang.
Saya harus ingat bagaimana orang-orang disekitar saya.
Saya harus ingat bagaimana jelek, sesak, panas, tanpa privacy, terkadang bau nya ruangan sayadari asap rokok dan dari toilet yang persis disamping meja saya yang dijejalkan di sudut ruangan itu.
Saya harus ingat lelucon sindiran didepan saya dan usaha menjegal dibelakang saya.
Saya harus ingat pandangan aneh dan celutukan tak bersahabat
Saya harus ingat
Saya harus ingat..

Bukan berarti tidak ada hal yang menyenangkan disini.
Tapi saya harus ingat hal-hal diatas.. Yang membuat saya mengambil keputusan pergi. Hingga ketika dimasa depan saya frustasi dengan assignments atau test2 di University, saya harus ingat bahwa hal-hal ini yang menbawa saya kesana.
Saya harus ingat bahwa situasi itu jauh lebih menyenangkan dibanding stuck di kota ini.
Saya harus ingat bahwa saya tak punya pijakan kenyamanan lagi. Saya harus ingat bahwa saya hanya punya satu pilihan, untuk menikmati nya sebelum menyesal.
Saya harus ingat seperti saya menikmati ketiadaan kegiatan saat ini.

Saya hanya perlu menikmatinya. Tanpa melupakan bahwa masa setelah itu bergantung pada hasil yang saya capai. Saya harus ingat untuk membangun networks, saya harus ingat untuk memperoleh referensi. Saya tak bisa cuek tak peduli dg publikasi seperti yang saya lakukan tahun lalu. Saya tak bisa lagi hanya peduli dengan nilai, bukan ilmu.

Banyak hal yang telah saya pelajari dalam perjalanan hidup ini. Sebagian saya pikir terlambat, jika parameter pengukur terlambat atau tidak itu adalah umur. Tapi itu menurut saya sang manusia. Bukan menurut sang maha tahu yang merancang segala sesuatu nya tanpa cacat. Dan inilah waktu yang terbaik.

Thursday, November 08, 2012

I'll do anything for you...

Kapan ya terakhir dengar kalimat itu?
Wait...
Kapan saya pernah mendengar kalimat itu?
Never...
Itu hanya kalimat wajib di film romantis murahan atau novel picisan.

Kapan pernah dengar seseorang -yang you think he/she cares about you- dengan tegas menolak melakukan sesuatu yang bahkan masih mungkin di lakukan jika he/she is willing to. Tak ada batasan waktu, tak ada batas kepastian.. Tapi dia telah dengan yakin nya bilang bahwa dia tidak akan bisa melakukannya.

Saya melihatnya bukan tidak bisa, tapi tidak mau. Ke-tidak-mau-an nya telah pasti. Hingga menutup sama sekali kemungkinan untuk melakukan hal yang saya minta. Bahkan jika kemungkinan untuk melakukannya cukup besar. He/she's not willing to do that.

Tak ada basa-basi, tak ada upaya pemberian harapan palsu, dan yang pasti tak ada upaya sama sekali untuk meng-explore kemungkinan melakukannya. Just simple he/she can't do that. Period.

Dan saya mempertanyakan eksistensi dia di mata saya. Bagaimana selama ini saya melihat dia. Bagaimana selama ini saya memperlakukan dia. Bagaimana saya selalu berupaya melakukan sesuatu untuk dia. Bahkan jika kemungkinannya kecil pun, I am willing to do that, dengan mengesampingkan hal-hal lain.

Ini bukan pertama kali saya menyadarinya bahwa saya sama sekali bukan prioritas bagi dia.
SAMA SEKALI BUKAN PRIORITAS

Bad feeling...

Saya tidak menyukainya. Terutama jika terjadi di pagi hari, yang tanpa angin tiba-tiba dada saya sesak dan kepala berat. Saya tak mengerti apa yang salah. Mungkin ada sesuatu yang sedang saya pikirkan dibelakang otak yang tanpa sadar memicu stres..? Analisa yang tampaknya mengada-ada. Tapi itu yang terjadi pagi ini. Badan saya "lumpuh" oleh perasaan "ada sesuatu yang salah" tapi saya tidak tahu dan tiddak memiliki ide apa yang salah.

Monday, November 05, 2012

I will

I will find him, one day.. I will..

Still here...

Seperti nya racauan saya masih terus berlanjut malam ini. Semua terjadi karena sy tidak beraktifitas sama sekali hari ini selain tidur dan menonton sambil tiduran.

Pernahkah anda jatuh cinta dan yakin anda sedang jatuh cinta? Selamat jika jawabannya ya dan tidak. Sekurang nya anada yakin. Tidak seperti saya yang pernah depresi karna patah hati while still questioning whether I was in love or not. That was really stupid.

Pernah melihat film sebagaimana tersiksanya digambarkan orang yang sedang patah hati? Versi paling lebay yang mampu di ingat otak saya malam ini adalah si "blank face" bella swan di film twilight. Bagaimana digambarkan dia sama sekali tak ber-emosi selama ditinggal vampire edward. Believe me, that's true. Saya mengalaminya. Saat yang otak saya tak boleh "kosong" or otherwise I am gonna think about him and got a pain stab on my stomach. Mengerikan.

Bagaimanapun tak akan mungkin dalam 24 jam memaksa otak untuk memikirkan hal lain selain masalah yang sedang saya hadari. Baiklaaaah... Tak akan mungkin memaksa otak untuk selalu fokus pada hal selain dia. Gampang di saat banyak pekerjaan, rapi impossibble di saat menjelang tidur. Atau saat melihat hp, atau saat melihat suatu tempat yang pernah kita kunjungi bersama, atau social media, atau bahkan cuma aplikasi semua socmed itu. Otak kita kadang tlalu pintar. Hal yang sama sekali tidak adw hubungan dengan dia pun kadang tiba2 bisa terhubungkan langsung dengan memory tentang dia.

Saya mengalami masa frustasi itu. Yang hingga saat ini, mengingat masa itu saja (bukan mengingat dia) membuat kepala saya pusing. Dan saya masih mempertanyakan... Apakah saya seperti itu karna I love him.. Or hanya karna saya tak bisa terima kenyataan bahwa he better off without me? Stupid me.

I am stupid. What am I thinking? Obviously I wasn't think at all.
Kenapa.. Kenapa... Mengapa..?
Hingga tua dengan pertanyaan itu pun sepertinya saya tak akan menemukan jawaban logis untuk menjustifikasi nya. Dan hingga kapan pun saya juga tak akan pernah tau the true story from his side.

Mungkin suatu saat nanti... Saya akan mengerti semua ini.

Too many

As always.. Too many questions in my head. Will I... Should I.. What if... One said I am overthinking. Couldn't help it. I just realised it always happens when I couldn't sleep in a lonely night. I think that's the best time to write on my blog.. *grin* But most of my thoughts was so selfish and I don't even want to write them down here.

I need an unpublished blog to put all my crazy thoughts.

It's time..

I think I am ready to change my life. It's about time.

Tuesday, October 30, 2012

Your Day

Happy Birthday, Love..
may the peace be with you...

Monday, October 29, 2012

Kehilangan..

Saya suka facebook!
Saya menikmati perjalanan hidup dan emosi orang-orang yang rajin membaginya kepada dunia. Saya memiliki beberapa orang teman facebook favorit, yang kadang saya sengaja melihat timeline nya untuk mengikuti perkembangan cerita hidup mereka. Seakan menonton telenovela life, bedanya yang ini kehidupan nyata tanpa akting palsu... rrr... sekurang nya based on true story lah.. saya tak bisa menjamin bahwa emosi yang di tampilkan di facebook nya itu benar-benar nyata.

Tapi hari ini saya baru menyadari ada yang hilang.. Biasanya saya mengikuti perkembangan cerita seru hubungan dua anak manusia yang di tampilkan di dunia maya itu. Alkisah sepertinya mereka menjalani LDR, dan telah lama menjalin hubungan. Yang seru, setiap kali putus, tiba2 foto mereka berdua dan foto pasangannya hilang... Kemudian marahan di komen2 facebook, ada fase curcol di status update, permintaan maaf bersahut-sahutan berdua sehingga kolom komen pun hanya penuh dengan mereka berdua. Ketika baikan, foto2 mesra akan kembali muncul. Biasanya rentang waktunya pun tak akan terlalu lama. Entah mengapa saya mengikuti perkembangan mereka ini... hihi...

Saya tentu saja abstain, walau kadang pastinya memihak si wanita dan kadang ikut mencela ke-labil-an dia dan menghina di pria yang menurut saya tak searusnya diberi kepercayaan. Baiklaaaah... saya mengaku.. tentu saja saya mensupport si wanita. Karena obviously si pria nya not worth enough for her.

Nah.. Barusan saya menyadari, bahwa tak ada lagi drama di timeline facebook mereka. Awal menghilangnya semua komen mesra dan foto bersama, saya tentu saja berpikir (dan berharap?) hal itu tak akan lama, tapi sepertinya sekarang ini sang wanita benar-benar telah memantapkan hatinya. Semua jejak pria itu hilang dari facebook dia.

Saya kecewa... Satu cerita telah berakhir. Tapi saya bahagia untuk sang wanita. Semoga dia menemukan orang yang bisa memperlakukan dia sebagaimana mestinya.

Ugh.. I need to find another person to stalk... hihi... Terutama sekarang ini manusia yang rajin mengumbar emosinya di facebook semakin jarang. Saat ini hiburan saya tinggal manusia yang merasa diri superior dan paling pintar dengan semua komentar nya ke SEMUA hal remeh kehidupan orang lain, dan seorang proud mom yang sedang hobi membanggakan kehidupan buah hatinya dan perjuangan dia untuk memberikan yang terbaik. Nice stories.. tapi saya lebih suka cerita telenovela penuh emosi..!! hihi...

Tuesday, October 23, 2012

Ketika semua iri, kenapa tak bersyukur saja..?

Saya iri dengen kehidupannya. Dia hidup nyaman, pasangan yang (terlihat) mencintai nya, anak yang membanggakan, karir yang ok, kehidupan yang aman tentram loh jinawi.

Sementara dia iri melihat saya. Yang masih bebas malanglang buana, tak terikat keluarga, masih bisa mengejar dan mewujudkan mimpi dan tak pusing dengan segala permasalahan yang selalu ada di keluarga.

Iri itu hanya karena keinginan yang belum atau tak bisa kita peroleh, dimiliki oleh orang lain. Kadang terlalu banyak hal yang kita inginkan sampai kita melupakan apa yang kita miliki, bahkan tak menikmatinya.

Jadi baik nya berkaca saja, dengarkan lontaran kalimat iri dari orang lain dan syukuri lah.

Sunday, October 21, 2012

New Life

Semboyan saya di awal tahun ini... 

Dan sekarang.. Saat akhir tahun di depan mata, seperti nya tak ada yang berubah di hidup saya. Masih seperti dahulu. Masih sendiri, masih hidup menumpang, masih kerja kacung, masih tak memaafkan masa lalu, masih sering emosi tak terkontrol, masih tak bisa membaca situasi dan menempatkan diri, dan masih tak punya long term plan.

Salah seorang teman saya mengatakan mungkin karena saya telah bisa mencapai semua short term plans sehingga sekarang saya langsung labil tak punya tujuan. Yah.. Akhirnya selalu balik ke keyakinan, everything happens for a reason dan suatu saat saya akan bisa menghubungi semua dots itu and make everthing reasonable.

My Best Friend's Wedding

Saya baru kembali dari menghadiri pernikahan teman SMA saya. Jadi di masa lalu kami berlima sering bersama.. Dan sekarang ternyata tinggal saya sendiri, dari 5 orang tersebut, yang masih single. Hmm... Langsung ga tau mo nulis apa lagi... Hahaha....

Wednesday, October 17, 2012

almost 31 and everything seems goes wrong

Saya merasa, perubahan jalur hidup di usia "setua" ini nampak sangat mengerikan. Dan saya tidak siap. Selama ini saya telah dimanja dengan perjalanan hidup yang lurus dan hanya beriak kecil. Semua permasalahan yang datang alhamdulillah bisa diatasi. Dari kecil saya meluncur mulus di dalam hal pendidikan. Seperti cerita-cerita motivasi diri ala Laskar Pelangi, saya besar di kampung dengan fasilitas minim, yang ujung nya membuat saya hobi sekali membaca. Cara saya melihat dunia melewati jendela kampung yang saat itu masih memiliki rambu penanda daerah perlintasan harimau..! Ada yang pernah melihat rambu ini? Ingat saja rambu berlatar kuning dengan gambar hitam untuk perlintasan anak sekolah. Rambunya persis seperti itu, tapi instead of manusia, yang hitam nya adalah gambar harimau.

Kembali ke cerita saya... Hingga SMP saya besar di kampung, dapat beasiswa melanjutkan SMA di daerah jawa, melanjutkan kuliah di jurusan tidak popules di Bandung, begitu lulus ikut tes pertama kali adalah tes CPNS dan saya lulus. Langsung bekerja dan alhamdulillah memperoleh beasiswa untuk S2 ke Australia. Dan sekarang setelah setahun kembali ke kantor, saya memperoleh beasiswa lagi dan NFP, Belanda. Dan di titik ini lah (mungkin) hidup saya akan berubah, jika kantor tetap tidak memberikan ijin.

Siapkah saya? Jika usia saya masih di bawah 30 tahun, tanpa ragu dan tak perlu ambil pusing saya akan meninggalkan kantor ini. Dengan semua "kemanjaan" hidup yang saya alami selama ini, saya menjadi takut mengambil resiko. Saya takut dan malas kembali berusaha keras dari nol. Saya telah dimanja dengan pekerjaan tak memerlukan otak ini.

Menulis kali ini tak hanya sekedar terapi kemarahan terpendam saya, tapi sepertinya untuk kembali berkaca pada posisi saya saat ini. Apa yang saya takutkan? Rejeki toh sudah diatur sama yang Maha Pemberi Rezki. Dan masalah umur? Apalah arti angka-angka itu, kecuali saya keju atau wine yang mungkin nilai jual saya jadi meningkat seiring dengan "ketuaan". Sayang nya saya manusia berlabel "perempuan" yang tampaknya "harga jual nya" berbanding terbalik dengan usia.

Thursday, October 11, 2012

Belum berhasil...

Dan usaha pertama saya untuk memperoleh ijin dari Kepala Dinas belum membuahkan hasil. Saya menangkap nya dia bukannya menolak 100%, tapi ada beberapa hal yang harus saya penuhi. Sial nya sepertinya ini bergantung pada Kepala Bidang saya, yang dari awal sudah menolak terang benderang akan niat saya untuk kembali sekolah. Sial nya lagi ketika menghadap dia saya sempat mengutarakan akan "cuti diluar tanggungan" jika ijin saya tidak keluar. Dan si buboss dengan senang hati menyetujui niat saya tersebut.. Dhaa...?? Jadi keberatan nya kenapa bu? Karna saya tetap digaji kalo di kasih tugas belajar? Iri bener sie?

Dan saya baru menyadari nya saat ini. Berangkat tanpa ijin merupakan pilihan terakhir saya saat ini. Apa yang sudah saya ucapkan sayang nya tak bisa ditarik lagi. Dan ide itu sepertinya juga telah tertanam di kepala nya si buboss. Tapi mari berpikir positif sahaja saat ini. I will make it happen.

Hanya masalah waktu.

Monday, September 24, 2012

Masih Marah

Saya juga sie yang mencari gara-gara. Sial. Merusak ketenangan jiwa sendiri.
Please God....

Friday, September 21, 2012

Benci

Dan saya benci melihat semua kebahagiaannya.

Dan perjuangan baru pun dimulai...

Berkat sebuah email dari university yang saya tunggu-tunggu tetapi isinya jauh dari harapan, dimulai lah kehebohan saya untuk periode berikutnya. Saya pikir saya masih punya waktu berleha-leha sampai 2 bulan kedepan. Maksudnya tidak memikirkan masalah sekolah ini, tapi ternyata harapan itu pupus saat email bego itu masuk.

Pihak University meminta saya untuk konfirmasi akan kehadiran saya di course tahun depan. Padahal saya selama ini sudah anteng-anteng menunggu pemberitahuan lebih lanjut tentang prosedur beasiswa yang akan diberitahukan oleh university. Janjinya di minggu ketiga September. Sekarang dunk waktu nya. Eh ini malah email aneh seakan-akan saya belum terdaftar disana. Sial!

Lebih parah nya lagi, saat saya me-reply email nya panjang lebar meminta kejelasan status saya dan prosedur yang harus saya lakukan berikutnya, eh malah cuma dibalas singkat "that is true... bla.. bla...". Tanpa saya mengerti yang "true" dia maksud itu adalah statement awal dia (saya belum confirm) atau statement saya (saya udah confirm). Belum lagi bilang nya "My excuses for the unconvince". Maksudnyeee...??? Unconvince? kalo bilang nya "inconvenience" gw bisa langsung menyimpulkan berarti dia yang salah. Kalo unconvince maksudnya ketidak percayaan gw? Trus dia minta maaf pula? Aneh deh english nyaaa. huh... (ato gw yang bego nie english nye?)

Tuesday, September 18, 2012

Akhirnya ke gym

Sebenarnya saya sudah berniat untuk jadi member sebuah gym dari awal menjejakkan kaki kembali di kota ini. Apalah daya selalu saja ada alasan untuk menundanya. Dan akhirnya baru hari minggu kemaren, ketika kebosanan memuncak dan kegiatan kantor sibuk-sibuk nya (ini ga nyambung) saya pun mendaftar tanpa semangat. Pada awal nya saya berniat ke tempat fitnes + senam, + kolam renang (tak layak dibilang gym) khusus perempuan. Namanya Muslimah Centre. Tempat ini dekat dengan salon langganan saya (yang lama) Muslimah Beauty Care (tuh kurang muslimah apa coba saya :D). Tapi ternyata di tempat ini alat fitness nya sangat memprihatinkan. Saya tau kolam renang nya seuprit kaya kolam ikan, saya dulu pernah kesini, tapi tak perhatian dengan alat-alat fitness nya. Tempat ini rame jika ada kelas aerobic. Rame nya dengan ibu-ibu. Hari minggu sangat sepi karena mereka tak punya kelas erobik. Biasanya kalau ada kelas, kolam renang nya pun penuh karena anak-anak (dari ibu2 yang ikut senam) akan bermain disana.

Saya pun memasuki tempat ini dan mulai bertanya pada seorang perempuan dan dicuekin ehm... mungkin lebih tepat bilangnya dilayani dengan tidak selayak nya. Oya, tempat ini juga punya salon tapi sepertinya lebih banyak ke make up and hair do, saya tak pernah ke salon nya jadi saya juga tak tahu pasti. Nah singkat cerita, saya tak juga dilayani, dan melihat alat fitnes nya yang mengenaskan itu, saya pun akhirnya kabur.

Ada gym yang sedang happening di kota ini. Besar, baru dan terlihat nyaman. Saya malas ke gym ini karena :

  1. Sedang happening (saya bukan orag yang mengikuti mainstream jadi maleeees bangedd ikut-ikutan)
  2. Tidak khusus perempuan sahaja (tau kan selera saya yang serba muslimah.. hehe)
  3. Lokasi nya nanggung untuk ditempuh dari kantor atau rumah.
Tapi apalah daya, saya tak punya pilihan lain. Lagipula kolam renang tempat ini besar dan tempat nya nyaman, jadi  tak apalah. Maka akhirnya saya pun resmi menjadi member Gym ini.

Tadi kali kedua saya menyempatkan diri ke Gym ini. Lebih karena tak mau rugi karna sudah membayar full untuk sebulan. Jadi saya bisa pake unlimited time untuk fitness, free ikut semua kelas yang mereka adakan, dan dapat discount 50% untuk ke kolam renang nya (huh.. kenapa ga free juga?), semua dengan biaya 200rb something tapiiiii ada biaya pendaftaran pula 100rb. Yah lumayan lah dibanding sama gym di Melbourne yang sampe 220Aud (tapi lupa untuk berapa lama).

Oya, niat saya menulis kali ini sebenarnya untuk menceritakan kejadian di Gym sore tadi (seperti biasa pendahuluan nya panjaaaaaang). Saya yang sedang asik-asik nya berjalan di treadmill, disamperin seorang ibu-ibu setengah baya (halah bahasanya...) yang berteriak (musiknya kenceng bangeeeed jadi semua yang ngomong harus berteriak itupun masih susah didengar) memberitahu bahwa kelas jazz-robik.. rrr... jazz-dance? bukan... jazzercise! Benar sodarah-sodarah... Jazz+exercise dan terciptalah istilah baru: jazzercise..! Si ibu (jangan ibu deh ya... mbak aja) Nah si mbak (errr.. karna kita di Sumatra, dan mbak = jawa dan jaman saya kecil dulu mbak = pembokat, baik nya kita panggil dia kakak saja yah!) Nah si Kakak ini (saya tak tahu namanya) penampilannya sekseh bo... Hanya bermodalkan short-pant dan tank-top. Tentunya dengan dada yang berisai, tapiiii... ada gelambir dan lipit-lipit mengganggu pemandangan dunk di bawah dada nya (ih koq saya bahas fisik orang ya?). 

Maksudnya... belio (halah) ini kan instruktur senam, kalo badannya seperti itu.. masa iya orang percaya ikut senam dia demi melangsingkan badan?? Dan ternyata memang benaaar... yang ikut senam itu tak ada seorang pun yang patut melangsingkan badan. Badan nya jauuuuuuuh lebih bagus dari sang instruktur. Tak perlu saya bilang kalau badan saya yang paling bagus kaaan? (karna kenyataannya memang bukan begitu.. hehe..). 

Dan yaaa.. yang bikin saya niat menulis disini sebenarnya adalah karena sang instruktur ini. Jadi selama mengikuti instruksi dia, saya sibuk senyum-senyum sendiri membayangkan hal yang akan saya tulis di blog ini (yang satu pun belum juga tersampaikan). Jadi si Kakak ini sebelum memulai telah menerangkan apa itu Jazzercise, hihi.. yang tak ada hubungannya sama sekali dengan musik Jazz sodarah-sodarah! Saya tentu saja tak menyimak penjelasan dia, jadi ya... saya juga tak tau apa yang dia maksud dengan Jazzercise. Menurut saya sendiri, tak beda dengan aerobic, cuma dia banyak memasukkan gerakan BL (tau dunk ah apa itu BL?) dan step2 dance. Jadi kadang ada masa nya dia mengajarkan step kaki sederhana yang dibikin ribet. Ngerti kan? Kaya... yang pertama step 1-2-3-4 nya pelan. Tiap hitungan dua ketukan, setelah itu dipercepat. Jadi untuk mengikuti step sederhana itu saja sudah menghabiskan beberapa lama. Dan saya sibuk cengar-cengir, karena step dance kaki begitu sahaja apa bedanya dengan lari di treadmill? Jauh lebih bermanfaat di treadmill kali...

Nah untuk gerakan BL, (Body Language yang saya maksuuuud, beberapa waktu lalu senam BL ini kan sempat happening juga), gerakan yang berpusat pada perut dan pant*t itu lhooo..., walo bergelambir, si Kakak okeh dunk joget-joget nya. Kalo kata abegeh peserta senam laen nya (deuuu saya sekelasnya sama abegeh booo) badannya lentur (emang plastik?). Saya juga sempat nyengir sendiri saat si Kakak mempraktekkan gerakan yang seperti nya sering dipake oleh para penyanyi dangdut kampung atau artis sekelas trio macan. Apa istilah nya? Dangdut koplo yaa..?. Pokok nya ngga bangeeeed deh... 

Berhubung senam itu ngga seru kalo berpakaian training lengkap, dan sepertinya tak ada seorang lekong pun yang berminat ikutan kelas ini, plus, ruangan seman nya tertutup dan sepintu dengan ruangan menuju loker + shower cewe, sepertinya tak ada makhluk cowo yang berani melongokkan kepalanya kesini. Setelah memastikan ke si Kakak bahwa keadaan akan aman sentousa, saya pun melepas atribut yang bikin ribet dan menyaingi penampilan sang Kakak. Waktu itulah saya menyadari bahwa celana panjang saya basah karna keringat dan nyeplak abis. Dan jaket training yang saya pakai sebelum nya sama sekali tidak menutupi bagian itu lho... Jadiii selama di treadmill tadi...???

Beberapa tahun sebelum ini saya sempat juga rutin ikut kelas aerobic bersama ibu-ibu kantor. Tapi selalu di kelas yang khusus perempuan (kayanya cowo ga minat kali yeee...). Daaaan pakaian senam kita yang sekseh2 gitu dunk.. Kalo celananya ya yang ngepress banged, atasan nya juga. Yah kaya baju senam deh. Nah... jadinya saya sama sekali tak punya koleksi celana training yang longgar. Punya nya ala senam semua.. dan itu yang saya pakai tadi... Dan di tempat fitness itu treadmill nya menghadap dinding kaca yang menampilkan suasana jalan dan pertokoan di depan, dan dibeberapa tempat, tepat di depan treadmill nya ditempeli televisi. Posisi ini mengakibatkan bagian belakang (tubuh) menghadap ke tengah ruangan dunk... Alat2 fitness lain dibelakang nya juga di set ke arah dinding. Jadi pemakai nya bakal menghadap dinding dan membelakangi pengguna treadmill. TAPIIIII dindingnya fullllll dilapisi cermin! DOH! -.-'

Oya, sedikit catatan, terakhir sewaktu saya rajin mengikuti kelas aerobic, berat badan saya bukannya turun, malah sukses mencapai rekor tertinggi HAMPIR 60kg, semantara berat saya biasanya stabil diangka 50-52 kg. Berat yang sama semenjak saya lulus SMA (hebat ya saya! huehe..). Semoga kali ini tidak mengulang lagi kejadian serupa. Saya memutuskan ke-gym bukan dalam upaya menjaga berat badan (kalo mau nurunin berat badan mah solusinya gampang... tinggal MENGURANGI MAKAN) tapi karena badan saya sudah lembeeek dan (shocking fact) ada gelambir menggelayut di lengan atas sayaaaaah kaya udah nenek-nenek ajaaah.... T__T. Alasan lain tentu saja untuk mengisi kebosanan di hari akhir minggu.. hehe...

Sunday, September 16, 2012

Jangan hubungi saya lewat mimpi...

Hihihi...
Beberapa malam yang lalu saya memimpikan seseorang dari masa lalu. Dan serta merta hal itu melemparkan saya kembali ke masa satu tahun yang lalu (kaya udah lama ajaaah haha...). Setalah itu.. tentu saja saya chat dengan manusia-manusia dari masa yang sama dan stalking facebook nya dia untuk mengetahui perkembangan hidupnya. Sayang facebook nya ga update. Upaya bertanya pada mbah gugel juga ga mempan karena namanya yang umum, si mbah malah menceritaan semua orang dengan nama yang sama tapi tak satupun dirinya.

Setelah kemunculan dia di mimpi, yang terjadi di alam nyata malah si ex yang menyapa saya di ym, dan si manusia yang membuat saya menunggu satu jam menghubungi via whatsapp... puhlease... Walaupun dia tak tahu nomor telepon saya, tapi kita kan friend di facebook.. mbok ya hubungi via fb aja dunk.. jangan via mimpi... saya kan susah mengerti message nya apalagi kalo mau reply... hehe...

Saturday, September 15, 2012

Halloo.. Another weekend

Setalah puas leyeh-leyeh seharian tak jelas arah, akhirnya kebosanan membawa saya kembali ke halaman blog ini. Seminggu ini sangat melelahkan, sebagai kroco yang baik, saya mengikuti perintah buboss untuk mendampingi blio meeting ke daerah-daerah. Tau dwooonk.. sistem keuangan negara kita yang ajaib ini, setiap penghujung tahun pasti banyak dana yang dikucurkan dan dipaksa habis sebelum pergantian tahun. Jangan heran banyak terdapat dana yang tidak tepat sasaran. For long story short, acara kejar2an meeting di akhir tahun ini adalah upaya mengealokasikan dana 5,6 M di Sumbar dalam upaya peningkatan produksi padi. Dan dipaksakan target nya untuk peningkatan produksi tahun ini, lu pikir nanam padi bisa panen dalam seminggu?? Hayo ngaku yang ngga tau lamanya umur padi..!

Ck..ck..ck.. FYI ya... padi itu saat ini yang paling cepat panen umurnya 100 hari (varietas tertentu). Dan itu tergantung ketinggian wilayah pula, kalo wilayahnya lebih tinggi, umurnya bakal lebih lama 7-10 hari.. (yang peduli silahkan googling buat liat pernyataan saya ini bener atau tidak, saya malas crosscheck :D)

Jadilah, dari hari selasa kemaren, saya beserta duo buboss keliling daerah, selasa ke Kabupaten Sijunjung, Rabu ke Kab. Pasaman Barat, Kamis ke Kab. Dharmasraya dan Jumat ke Kab. Padang Pariaman yang pertemuannya di double dengan Kota Pariaman. Perjuangan belum berakhir sampai disana, Senin depan akan ke Solok dan Padang, Selasa ke 50 Kota, Rabu Pesisir Selatan dan Tanah datar, Kamis Agam dan Solok Selatan, dan terakhir Jumat ke Pasaman. Untung nya buboss#1 yang posisinya merupakan bubos nya bubos#2 yang atasan langsung saya (ngertikan? :p) sudah bilang bahwa saya minggu depan di kantor saja untuk menyelesaikan semua administarasi untuk kelancaran pencairan dana. Tetapi oh tetapi pertemuan yang sehari 2 Kabupaten itu bukan berarti Kabupaten nya di gabung, tetapi tim dari kantor nya yang di pisah. Jadilah mau tak mau bakal ada saya lagi disana. Bisa jadi juga sie staff yang lain aja yang disuruh ikut... Kenapa harus selalu saya...?? T__T

Ah.. kalau cerita soal masalah kantor kadang jadi males... Terlalu banyak gosip dan intrik. Biasalaaaah... ada yang ngga suka dengan kepemimpinan si A, gaya si B, tersinggung si C dan sebagainya. Apalagi kalau boss yang naik bukan karena kemampuan tapi karena kedekatan.

Lebih baik saya tulis cerita lain sahaja...
Next..!



Monday, September 10, 2012

Musik dan Menulis

Satu hal lagi yang membuat mood menulis saya muncul adalah mendengarkan musik. Terutama musik-musik yang membawa kenangan tertentu. Saya bukan penggila, pemerhati, atau penikmat sejati musik. Playlist saya berisi lagu yang sama, dan cara saya terpapar dengan lagu baru diantaranya dengan mendengar (tak sengaja) di televisi, radio, mengintip yg di share teman2 di social media, atau mendengar playlist adek saya. Biasanya ada beberapa musik yang stuck in my head.

Sewaktu status saya masih student kemaren, saya biasa mengurung diri di lab komputer kampus untuk mengerjakan essay2 sambil mendengarkan musik online. Saya tak pernah memilih lagu tertentu atau artis tertentu, hanya mendengarkan deretan lagu top 40 or top 100 mereka. Skipping lagu2 berisik yang pake teriak2, dan langsung mendownload lagu yang catchy. Herannya lagu yg menurut saya "catchy" ternyata kebanyakan lagu2 abegeh.. Haha... Saya pun menyadari saya lebih menikmati musik easy listening yang menenangkan, atau sekalian yang bisa menyalurkan emosi saat stress (atau kalau bahasa abegeh skarang: galau).

Saya juga bukan tipikal orang yang hidup nya harus diiringi selalu oleh musik. Saya tak menyelipkan earphone disetiap kegiatan, saya tak selalu update masalah musik dan saya tak berkeberatan melalui hari tanpa musik.

Sama hal nya ketika membaca buku, saya juga terlalu terbawa perasaan saat mendengarkan musik. Musik mampu dengan cepat mengubah mood saya. Yang sangat saya tak sukai adalah saat musik itu membuat saya sedih karena membawa saya kembali ke masa lalu. Dan kebanyakan musik dari masa lalu lebih tebal nuansa menyedihkannya dibanding gembira. Atau mungkin dengan kata lain, kebanyakan musik mengingatkan saya akan emosi negatif dari masa lalu.

Misal nya saja, lagu2 nya owl city mengingatkan saya akan perasaan frustasi akan bebapa essay dan usaha saya membaca puluhan jurnal dan membuat argumen masuk akal di malam yang dingi. Lagu nya Bruno Marsh atau Jhon Myer yah yang sempat populer dulu itu mengingatkan saya akan my cheater ex.

Sunday, September 09, 2012

Weekend

Aktifitas saya di hari minggu:

  • Bangun hingga lewat tengah malam dengan harapan agar bangun siang
  • Bangun siang dan menikmati sarapan kopi dan roti dengan tenang sambil menonton acara tak penting di televisi
  • Mulai bingung tak ada kerjaan, buka segala macam social media hingga bosan
  • Memainkan games di gadget hingga bosan
  • Memutuskan untuk keluar rumah, sering kali ke salon atau ke warung kopi dengan free wifi, atau ke swalayan untuk membeli kebutuhan rumah tangga, atau ke gramedia
  • Kembali ke rumah masih tak ada kerjaan, maka saya akan kembali membuka laptop browsing tak jelas, hingga akhirnya menulis di blog ini.
  • Kadang kala saya habiskan untuk membaca buku saja, atau menonton serial yang telah di download adik saya.
Tadi saya ke Gramedia untuk membeli beberapa buah buku. Belum saya baca, masih terkalahkan dengan aktifitas bermain games, browsing dan menulis di blog ini. Tiap kali saya melihat tumpukan buku di toko itu, hasrat untuk menulis dan menjadi penulis pasti menggebu-gebu. Tapi hingga saat ini semua rencana untuk menulis cerita jalan-jalan saya dari tahun 2010 lalu masih juga tidak terealisasi. Memang harusnya saya langsung menulis saat cerita itu semua terlukis dikepala.

Thursday, September 06, 2012

Ingin eksis tersembunyi

Ada social media baru. Path. Teman saya baru sedikit. Dan saya lebih tertarik sharing  show off kegiatan dan pemikiran saya disana, karena saya tahu tak banyak orang yang bisa membacanya. Sama dengan alasan menulis di blog ini. Sekurangnya saya tak kenal orang - orang yang tersasar kesini. Kemaren twitter sempat jadi fave saya, tapi sepertinya path mengambil alih, karna friends nya lebih sedikit.. Haha... Tentunya saya tetap setia dengan blogger.

Sunday, September 02, 2012

Google Has It

Hihihi...
Kebiasaan saya ya... Tiap kali ada cerita yang cukup lucu, saya sudah tertawa terlebih dahulu. -.-'

Begini cerita nya (bersiaplah untuk tulisan panjang melebar ke segala arah)

Berawal dari sebuah email yang baru saya baca, salah satu alamat email lama saya nyaris selalu berisi junks dan jarang saya baca. Tadi saya memeriksanya, menghapus email2 tak penting tanpa repot membaca melebihi "sender" dan "subject" nya. Dan mata saya terhenti pada sebuah email dengan nama sender yang jelas nama orang (bukan company, or no reply) dan subject yang menarik tapi tampak seperti iklan. Saya seakan mengenal nama orang nya tanpa yakin apakah itu benar nama teman saya atau bukan, karena menurut saya itu nama umum dan saya tidak terlalu ingat teman dimasa kehidupan saya yang manakah dia berada.

Pesannya menarik ternyata memang itu sejenis iklan (ajakan berpartisipasi pada suatu kegiatan amal) dan ditujukan pada segerombolan orang. Saya melihat nama-nama orang disana dan menyadari bahwa mereka adalah teman-teman masa kuliah S1 saya. Dan saya pun yakin bahwa si sender adalah salah seorang teman di masa yang sama. Sekelebat saya mengingat dia, dan yang menarik adalah title yang dia pajang di awal namanya. Saya pun langsung tertarik untuk mencari lebih lanjut tentang si sender, antara meyakinkan dia teman kuliah saya atau salah seorang dosen saya jaman dahulu kala. Haha...

Dan apalagi cara yang cepat dan meyakinkan untuk melakukan "background check" selain mengetikkan sederet huruf di screen nya mbah gugel. Dan thanks to the booming of social media, sekarang untuk mencari informasi orang sangat gampang dan lengkap, disediakan langsung orang yang bersangkutan lengkap dengan foto perjalanan hidup.

Begitulah.. kurang dari 5 menit saya sudah melihat halaman facebook nya membaca kicauan di beberapa account twitter nya, membaca tulisan di beberapa account blogs nya dan... tak ketinggalan thousands words from hundreds pictures.

Dan... at the end saya ingin mengakui bahwa kadang saya suka mengetikkan nama saya sendiri untuk melihat apa saja informasi yang disediakan si mbah tentang diri saya... haha...

Tuesday, August 07, 2012

I Got It

Dan usaha serta doa saya terjawab sudah. I got another scholarship. Sesuai keinginan saya. Saya telah membayangkan momen menerima confirmation email ini ratusan kali sejak awal bulan mei, saat pertama kali saya apply. Empat bulan penantian tak bisa dibilang sebentar, saya merasakan penantian tiap minggu nya selama 14 minggu, menghitung 98 hari, dengan berbagai mimpi ekspresi dan rencana ketika email ini menghampiri.

Kenyataannya? Saat menerima email itu jantung saya berdegup kencang, membaca paragraf pertama berisi congratulation tak mengurangi debar nya. Saya takut, saya cemas, tak ada lagi teriakan girang seperti saat saya menrimana confirmasi melewati tiap step sebelum nya. It comes true.. And I am not really sure that I want it. Really..?

Benar, saya menginginkan ini untuk (sekali lagi) kabur dari kondisi saya sekarang.  Tapi dengan hanya alasan itu tak akan membawa kebaikan apapun bagi saya. I did that two and a half years ago,, and ended up here, in square one, at the same point. Dan skarang saya berniat melakukan hal yang sama? Saya harusnya lebih pintar dari itu.

Beribu rencana di kepala... Semoga langkah selanjutnya masih dimudahkan Allah. Amiiiin....

Tuesday, July 24, 2012

In My Office

Kantor saya jelek sekali. Sumpah ini lebih seperti kandang daripada kantor dengan minim fasilitas. Berawal dari bencana gempa yang merusak kantor lama, kantor yang sekarang ini menjadi semacam kantor darurat. Tapi tak bisa dibilang darurat lagi jika telah ditempati lebih dari 5 tahun. Dan tak ada perbaikan kondisi sekalipun kecuali di ruangan kepala yang sangat luas dan ber AC. Benar kawan, ruangan saya yang hanya satu ruangan tak bisa dikatakan besar, diisi oleh 10 orang dengan meja berdempetan dan tanpa sekat. Sekali lagi.. tak ada AC di udara kota yang panas terik ini.

Bisa dibayangkan seperti apa ruangan kecil berisi sepuluh orang, berikut rak-rak arsip dan meja-meja komputer. Jika satu orang telah memutar kencang sebuah lagu, semua harus pasrah ikur mendengarkan. Apa yang terjadi menjadi tontonan semua dan di dengar oleh manusia seruangan. Tak jarang bakap-bapak di ruangan ini memutar lagu minang yang melengking mendayu atau musik dangdut dipagi hari. Cara saya membentengi diri dari serangan pagi yang semena-mena ini adalah adalah dengan mengeluarkan jurus andalan: plug in earphone!

Dan efek samping nya dalah saya tidak mendengar jika bos saya atau orang lain memanggil saya. Ketidak nyamanan berikutnya adalah saat saya harus un-plug and plug in back earphone nya setiap harus menjawab / bercakap dengan yang lain. Positif nya saya bisa fokus pada pekerjaan tanpa harus mendengarkan rumpian atau becandaan di ruangan yang tak jarang pula menyindir2 saya yang masih berstatus single.

Saya paling suka saat saya mengangkat kepala dari layar laptop dan memperhatikan aktivitas dan ekspresi teman-teman di ruangan tanpa mendengar satu katapun yang mereka ucapkan.

Monday, July 23, 2012

Ikan Air atau Ikan.....????

Jadi hari ini akhirnya saya kembali memasak (yay..! not!) setelah nyaris setengah tahun tak mau tau tentang dapur lagi. Serasa pembalasan setelah tiap hari harus memasak selama beberapa tahun yang lalu.

Biasanya dirumah ada yang membantu memasak, walau tidak setiap hari. Biasanya saya tak peduli apakah di meja makan ada lauk atau tidak, toh saya sendiri nyaris tak pernah makan dirumah. Pagi sekedar sarapan kopi dan roti, siang makan di kantor, dan malam ngemil, atau jajan.

Tapi apalah daya, saat bulan puasa ini, tak mungkin lagi makan di luar. Pertama karena saya tak yakin disini ada yang jualan di waktu sahur, kedua karna saya tak suka tiap hari harus beli lauk buat berbuka dan sahur. Terpaksalah saya memasak lagi.

Tentu saja ritual memasak kurang afdol (dan tak akan terlaksana) apabila tidak didahului dengan berbelanja di pasar. Kegiatan ini merupakan siksaan tersendiri bagi saya, harus masuk wilayah becek, ramai orang, bermacam bau, adegan tawar menawar dan meneteng berbagai kantong kecil berisi belanjaan. Penderitaan belum berakhir disana, tentu dilanjutkan dengan ritual berikutnya; membersihkan belanjaan apabila itu berupa daging / ayam / ikan. Berakhirkan prosesi memasak nya? Belum kawan, kita belum bisa memasuki acara inti memasak apabila belum mengupas ini itu, mengiris ini itu, dan yang paling sial harus menggiling ini itu. Percayalah.. walau menggunakan blender pun, hanya mengurangi derita tahap akhir, tapi ada derita tambahan untuk mengatur dan membersihkan blender nya. Tak heran saya sedikit merindukan kehidupan tahun lalu saat saya hanya tinggal membeli daging2an siap masak yang telah dipotong bersih dan bumbu2 instan. Tapi tentu saja hasil nya juga berbeda. Saya lebih merindukan berbelanja di toko bersih, wangi, tinggal pilih dan tak perlu menawar. Tentu saja harganya berbeda kawan. Jika melihat harganya, maka saya akan kembali merindukan pasar becek ini.

Disini bukannya tidak ada bumbu instan, tapi selain rasanya tak sesuai harapan, bumbu segarpun dapat diperoleh dengan harga yang murah. Jika tak mau repot, pasar selalu menyediakan apa yang diinginkan pembeli nya. Ada bumbu giling yang tinggal cemplung. Tentu saja banyak orang yang lebih memilih mengaduk bumbu sendiri dengan alasan rasa (dan saya tak bisa menyanggahnya) tapi saya lebih memilih kenyamanan dan kepraktisan. Rasa bagi saya merupakan poin ke sekian dari acara memasak.. yang penting bisa dimakan... hehe... Tapi jangan anggap remeh saya kawan, beberapa tahun yang lalu teman2 saya diperantuan menganugrahkan gelar jago masak pada saya dengan menu favorit rendang saya. Jangan dibanggakan masakan itu disini kawan, karena pasti akan dihina dina para "pemasak"beneran.

Dan seperti biasa, saya sudah bercerita panjang lebar dan belum juga menuliskan hal yang menjadi topik tulisan ini. Saat saya belanja di pasar tadi, saya berhendi di tempat yang menjual bumbu giling.. bukan kawan.. ini berbeda dengan bumbu instan. Karena bumbu yang masih segar dia giling tanpa ada proses pengeringan. Jadi bentuk nya basah. Biasanya orang-orang membeli per-gram hingga kiloan untuk bumbu-bumbu yang  berbeda. Tahukan kawan bahwa bumbu dasar masakan padang itu sama semua dan bisa dihitung jari; lengkuas, jahe, kunyit, cabe. Itu bumbu giling yang semua penjual bumbu pasti punya, belakangan beberapa mulai memperbanyak koleksi bumbunya dengan menambahkan bawang putih dan bawang merah. Dulu ibu saya tak pernah kehabisan stok bumbu2 ini di dalam kulkas, tentu saja jaman dahulu penjual nya belum menyediakan bawang.

Sekarang, saya yang tak mau repot dan tak tahu di bumbu ini tinggal meminta pada uda si penjual untuk mengambilkan bumbu berdasarkan masakan yang akan saya buat. Contoh nya tadi..

Saya : "Da, tolong ambilin bumbu pangek ya buat sekilo ikan" (pangek adalah nama sejenis masakan padang yang berkuah seperti gulai tapi tanpa santan, saya malas beli santan :D)

Uda Penjual (UP) : "pangek padeh atau pangek masin" ("pangek pedas atau pangek asin" demi tuhan saya tak tahu apa bedanya... -.-')

Saya : "padeh" (walau tak tahu saya lebih memilih pedes daripada keasinan)

UP : "Ikan, ayam, daging?"

Saya : "Ikan" (bukannya saya sudah bilang dari awal?)

Up: "Ikan air...? Air..? Ikan air atau..?"

Saya : "Air.. (ketawa) Maksudnya atau Ikan laut? " (selain di air emang ikan ada dimana lagi oom?)

UP : "Berapa banyak mo masak ikannya?"

Saya : "sekilo" (ni orang emang ga denger omongan gw di awal ya?)

Dan dengan cekatan si UP mengambilkan takaran bumbu untuk ikan-air-pangek-padeh-sekilo saya. Sayang saya tidak mendengarkan berapa harga bumbunya, karena saya membeli beberapa item di stall nya UP tanpa menanyakan harga, walau dia menyebutkan harga semua item saat menghitung jumlah belanjaan saya, tapi saya tak begitu memperhatikan harga per item. Untuk bumbu, beberapa biji wortel, sebiji kentang (benar saya hanya mengambil satu, UP pun mempertanyakannya, emang aneh cuma ngambil satu? saya cuma butuh satu koq), satu buah yapan, sekotak plastik kecil telur puyuh, sebutir bawang bombay (benar..! saya cuma butuh sebutir..!), dan tiga buah asam kesturi saya terkena total Rp.30 ribu.



Saturday, July 14, 2012

Over reacted (again?)

Ada beberapa topik yang jadinya sangat sensitif bagi saya. Jika topik itu diangkat oleh orang yang saya pikir saya kenal, dan ternyata dia tidak di sisi yang sama dengan saya dalam memandang permasalahan itu, dunia saya seakan terjungkir. Saya tidak sedang membicarakan SARA, tidak. Ini hanya norma umum yang di pegang semua orang. Dulu nya mungkin.

Sekarang seakan semua orang, terutama tapi tidak menutup kemungkinan hanya gender tertentu, merasa bangga apabila berada di sisi seberangnya.

Mungkin kembali saya terlalu sensitif, terlalu overthingking, plus cape berat tapi ga bisa tertidur, plus masih mikir kabar yang tak kunjung tiba, dan seterusnya dan seterusnya...

Kesimpulannya.... Ini mungkin hanya miss communication, my bad (again).
Kalo ga salah pembenaran2 seperti ini, yg blaming my self but other ini yang bikin gw stuck and ended up miserable. Hanya karna saya takut kehilangan?

Sunday, July 08, 2012

A Trip to Karimun Jawa and My Friend's Wedding

Itu semua terjadi di akhir bulan Juni lalu. Tapi saya tidak punya semangat untuk menuliskan nya. You know.. as always.. karena hanya berupa deskripsi hal yang saya jalani. Dan semua menyenangkan, menggembirakan. Jadi saya tal perlu meracau panjang lebar disini.. karena.. I was happy...
Haha...

Susah juga ya kalo punya mood untuk menulis hanya di saat low. Semua tulisan jadi berkesan kelam. Well... yaah.. itulah gunanya saya menulis, menyalurkan segala kegelapan. Satu lagi alasan saya bisa menulis panjang lebar.. untuk show off.. lol. Lebih tepat nya untuk menjatuhkan mental opponent (halah.. opponent..) saya.

Baiklah.. cukup untuk malam ini, next time saya akan melanjutkan tulisan tentang trip2 sebelum ini (janji dari 2010.. lol)

Wednesday, July 04, 2012

Whatever...

Dan terseguklah (bahasa apa iniiii...?) sesukamu. Bisanya cari perkara saja. Niatnya apa? Untungnya apa toh? Hal seperti ini yang terus membawamu. Kadang terlalu banyak pikiran negatif sendiri yang menjadi penghambat langkahmu.

Entahlah... kadang keputusan untuk melangkah atau diam, menangkap atau melepas, terlambat diambil hanya karna penasaran bahwa dengan sedikit tambahan waktu kau bisa mencapai tujuan dan mendapatkannya. Hanya untuk menyadari bahwa dari awal tak pernah ada tujuan dan tak akan bisa mendapatkan. Jika tak dicoba siapa mungkin akan penasaran hingga hari tua. Dijalani dan resikonya kehilangan kesempatan meraih tujuan lain yang bisa didapatkan.

Whatever.... Saatnya berbalik mundur sebelum terlambat.

Tuesday, June 19, 2012

Where is my happy love story?

Manaaa...? Kapaaaan?
Ada apa ya dengan diri saya? Kurang menyadari dan kurang bersyukur kah..?
Mengapa saya selalu tersadar selalu disaat ditinggalkan?
Saat bersama terkadang saya tidak menyadari dia ada

Monday, June 18, 2012

Good Night

Saya menghabiskan malam;

1. Baca email di beberapa milis yang berjumlah ratusan. Tidak semua, hanya yang menarik hati.

2. Ingin baca novel, tapi tak tertarik melihat judul yang tersisa

3. Ingin menulis, tapi tak ada ide

4. Ingin menonton video, tapi malas

Ended up mlototin twitter dan facebook.

Dan berakhir disini

Saturday, June 16, 2012

How you met my ex

Judul yang sangat tidak original. Tau dunk.. Kalo itu pengubahan langsung dari "How I Met Your Mother". Tau kan..?

"hey.. I met your ex..!"
" and..? "
" nothing, we just had a chat as usual, why on earth we have to talk about you..."


That's it. That is more than enough to hurt me.

1. Gw juga ngga ngarep you guys had a nice conversation about me. Kenapa juga?
2. Tapi trus kenapa harus cerita2 ama gw klo ketemu si ex?
3. Bukan itu yg make me burst into tears, cerita ga penting juga ga masalah ma gw, tapi kalimat terakhir yang seakan bilang " lu ga penting " that make me lost my self.
4. Iya gw tau bakal awkward kalo lu berdua bawa2 gw dalam percakapan

Apaan sie pake nomer2 bgitu.. Haha... Ga urut juga.

Hmm.. Sebenarnya mo bilang apa ya dsini? Kenapa hal kecil begitu bikin gw emosi?

Karena.. Let me tell you people... Walo gaya gw kesannya cuek ga peduli akan apapaun n banyak teman2 bilang I am a strong person. Nyatanya tidak! Gw masih yang insecure. Yang ngerasa ga punya kelebihan apapun. Yang merasa bodoh, yang ngerasa gak bisa gaul, yang ngerasa jutek ga bisa beramah tamah, ga bisa membuka percakapan, yang merasa terlalu sering bikin orang lain tersinggung dan seterusnya yang terus berusaha gw perbaiki setiap hari.

Terakhir broke up with my ex yg ngga pernah in clear cut (apaan sih bahasa gw).. Makin bikin my self esteem ancur. Gw ngerasa not good enought for him (walo gw masih terus berusaha membalikkan persepsi ini). Gw makin berasa bodoh, gw makin berasa not worth it.

Nah kalimat yang mengejek perjuangan gw seakan bilang "we are good.. you are not worth enough to be in our conversation" ternyata benar-benar menghancurkan gw.

I know I am over thinking this case. Paling tu temen gw cuma mo teasing me.
Tapi yang terjadi seperti ini faktanya. Maksud gw reaksi gw terhadap kalimat sederhana itu sangat dahsyat (halah).

Ouch.. Great..!
Gw emosi cuma karena masalah sepele begini. Dan udah marah2 pula ma temen gw.
Sial.

Sunday, June 10, 2012

Imaji

Sepertinya saya dari kecil kebanyakan baca novel. Jadi pikirannya teracuni plot novel. Dimana setiap kisah harus mengalami pahit getir kehidupan terlebih dahulu dengan segala ke-lebay-an nya (maaf saya tidak menemukan kosakata yang lebih baik :D ) sebelum kemudian dapat berbahagia. Dan tidak semua cerita pula yang berakhir bahagia. Sedihnya.

Ow ya.. Dramatis. Itu kata yang dari tadi berusaha saya keluarkan dari kepala. Segala sesuatu nya dramatis. Baik itu untuk kesulitan, kesenangan, ending, bahkan problem solving nya juga dramatis. Oh.. I love how everything has to be happens in front of audiences. At least in front of me as a reader.

Dramatis.. dramatis...
Sebagai penggila novel dari kecil, tak heran juga dunk kalau saya juga pemimpi sejati. Saya suka mengimajinasikan peristiwa yang akan terjadi di hidup saya dengan sangat dramatis. Bagaimana sewaktu SD saya sangat suka mengimajinasikan berbagai pencapaian sebagai anak SD. Dan saya tidak suka akan fakta bahwa saya tidak selamanya berada di SD. Kadang saya menghitung waktu yang tersisa (sebagai anak SD) untuk mewujudkan imaji yang saya ciptakan (tentu saja sangat dramatis dan tak mungkin terjadi di kehidupan nyata). Hal yang sama juga terjadi sewaktu saya SMP, tentu saja lebih kreatif dibanding imaji anak SD tapi dengan tetap dengan tema yang sama : "dramatis dan tidak akan mungkin terjadi di kehidupan nyata saya"

Kebiasaan ini hilang tak berbekas sewaktu saya menginjak SMA. Saya terlalu sibuk untuk berdamai dengan kehidupan nyata saya hingga tak ada waktu untuk menciptakan dunia kehidupan kedua. Dan sayang nya berlanjut hingga kuliah.

Setelah bekerja?
Entah karena kehidupan yang kembali membosankan atau karena saya kembali ke lingkungan lama, otak saya menciptakan dunia sendiri. Sebuah movie, dengan saya sebagai tokoh utama, dan banyak orang sebagai audiences.

Temanya?
Masih sama :) Dramatis.. Ya!
Dan tak mungkin terjadi dikehidupan saya??  hmmmmm....

Ternyata tak ada yang tidak mungkin. Saya mengalami nya. Semua derita semua kesusahan sang tokoh utama. Bedanya, tak seperti yang di imaji saya atau di novel2. Semua itu tidak "keren" semua itu tidak "seru" semua itu tidak "mengagumkan".

Tokoh utama yang menderita untuk mencapai tujuannya di alam nyata tak se-heroik di cerita. Di setiap cerita kita tahu bahwa sang tokoh utama akan selamat, akan mencapai tujuannya dan akan bahagia, sepahit apapun derita yang harus dia lalui terlebih dahulu.

Sementara di alam nyataa.. sang tokoh tak pernah tau dia harus terus berjuang ataulah pasrah. Harus merebut, bertahan, atau harus melepaskan. Dan kadang penat menyapa meninabobokan. Membisikkan rayuan untuk menyerah dan pasrah pada nasib. Menghentikan perjuangan dan berdamai dengan hati.

Dan tak ada audience untuk semua drama kehidupan itu. Yang lebih dramatis dari cerita di novel.


Saturday, June 02, 2012

New Zealand Trip (29 Nov - 3 Des 2011)


Pengen cerita waktu traveling ke New Zealand and we were flat broke.. 
Di taxi ke Auckland airport, teman saya ckakak-ckikik pula sambil rada sinting teriak2 "yay.. we are going to queenstown with only 50 bucks!" di sela-sela nyerocos pake bahasa Indonesia.

Alhasil pada saat kita bayar, yang bayar jadi terheran2 karena kembaliannya banyak (kita berempat). Dan si om2 supir taksi nya cuma bilang "that's all right, have a safe flight... ssalam Alaikum"
whakaka... supir taksinya berjanggot panjang..

Begitu sampai Queenstown, pada saat kita harus naik bus bus airport menuju ke kota nya, kita udah deg2an aja nanya berapa ongkosnya karna biasanya bus/kereta ke airport tarifnya lumayan mahal. Bgitu dibilang $6 teman saya tampang nya lega banged sampe si sopir ketawa dan nanya "how much do you willing to pay?" hahaha...
Jalan ke NZ paling gila deh...

***


Jadi biasanya sebelum jalan, kita selalu setting budget, dengan segala perhitungannya.
Waktu ke New Zealand, kita bawa 1000 NZD untuk 7 hari 6 malam, diluar tiket pesawat (tapi include tiket pesawat domestik Auckland-Queenstown denk... Kalo ngga salah 450 NZD). Dan penginapan untuk malam pertama juga sudah kita booked duluan. Kalo ngga salah dapat nya 75 NZD buat berdua. Walo kamar nya keciiil.. pas2an banged buat 2 twin bed, tapi jauuuh lebih ok dibanding backpacker hotel yang disebelah bar dan malam berisik banged, kamar mandi di luar dan harganya 60NZD per night (untuk 2 org)

Waktu itu kita:

Day 1: Melbourne - Auckland
Arrived at Auckland. Kita nyampe di Auckland nya sudah sore, jadwal mendarat jam 3 dan kurang lebih satu jam kemudian kita baru sampai di penginapan yang sudah di booked (penginapan 50AUD ~ 75 NZD). Kemudian kita jalan di seputar city, nyari simcard untuk HP, terutama buat data internet nya, makan, dan kembali ke penginapan setelah gelap, kurang lebih jam 9pm. Seperti di Melbourne, kebanyakan toko telah tutup jam 5 atau jam 7 jadi tak banyak yang bisa dilakukan di kota ini (kalo mo shoppin maksudnya.. haha). 
SKY TOWER, icon nya Auckland
ehm, selaen bangkrut, selama di NZ kita juga minim foto karna charger batre kamera pake colokan Indo dan lupa bawa adaptornya, jadinya cuma mengandalkan kamera ponsel. 




Day 2 : Auckland - Hahei, Coromandel

Mengawali hari kedua ini, kita masih jalan seputar city, nyari tempat brunch (dapat inpoh dari ngobrol2 sama street magician haha..). Setelah itu kita ke tourist information centre menanyakan transport ke Coromandel yang akhirnya kita harus rent carkarena  gada ferry kesana klo hari rabu. Kita menyewa mobilnya untuk 3 hari (sehari $49 klo ga salah) dan sial nya karna jadwal ga sinkron sama 2 temen laennya kita cuma road trip berdua  Padahal kalo berempat, harga sewanya akan lumayan murah dibagi per orang.

Nyampe Hahei sore, nyari2 penginapan.. haha.. rada gila... Dapat di backpaker yang buat berempat, tapi isinya cuma kita berdua (yay!) ada dapur dan toilet bersama. Kalo ga salah cuma 30 nzd per person. 
Tapi kita makan di luar, ktemu 2 bapak2 yg liat kita waktu nyetir menuju hahei dan ngobrol2 sampe malam. Ditawari besokan nya buat breakfast di tempat mereka dan jalan pake boat mereka. Tapi apalah daya kita takuut.. haha...


Perjalanan ke Coromandel... Sepi.. 

Tiba di Hahei Beach dan belum dapat penginapan.. haha..

Ternyata ada di dekat sana, dan sebelumnya cuma kita lewati tanpa menoleh karna "resort" 

Day 3 : Coromandel - Rotorua 


Kita niat ke coromandel karna mau ke cathedral cove, bisa kayaking or pake boat skalian tour ke pantai tempat shooting narnia. Tapi... karena cuaca jelak, gada satupun yang beroperasi (sumpe ini tempat kampung banged, yg nyediain tour kayaking cuma 1, dan yg boat juga cuma 1. Dan gada yang beroperasi. Akhirnya kita trekking ke cathedral cove... 

cuaca yang mendung bikin ga bisa kayaking or pake boat


Jauh-jauh jalan, nae turun kehabisan nafas, cuma buat liat ini.. 

Setelah bercape ria di Cathedral Cove, kita langsung melanjutkan road trip ke Rotorua yang berjarak 200 km lebih dan kata Google Map cuma butuh 3 jam. Tapi dengan nyasar (GPS nya dengan sukses mati kehabisan batre dan ga bisa di charge) dan foto2 di jalan, kita nyaris ngabisin 5 jam.. hehe... 


Jalan yang semakin sepi

GPS mati, baca map ga bener, dan kita bersahabat dengan "i" sign
Berfoto sesuka hati di tengah jalan


Nyampe di Rotorua skitar stengah 6 sore, dan kita ketinggalan tour ttg budaya Mauri, suku aslinya NZ. Akhirnya kita cuma muterin kota nya yang seuprit, kebetulan lagi ada food festival atau apa gitu lupa, yang cuma satu ruas jalan  Dan belanja bahan makanan buat malam dan pagi.

Oya, sedikit lupa tentang kuliner... Dalam rangka penghematan, kita cuma beli bahan makanan dan masak (paling seputaran telur, mie dan roti ). Tapi temen gw ngga bisa liat cafe, pasti ngajak ngopi dan pastinya makan juga, walo kita slalu share berdua karna porsinya gede 

Penginapan di rotorua 90 nzd (berdua). Kita ambil kamar yg cuma buat berdua dan ada toilet di dalam. Abis males klo harus tidur pake krudung . Enak nya kalo hostel backpacker gini, di communal kitchen nya udah ada bahan dasar buat masak, kaya minyak, garam etc yang tentunya emang ngga keingat buat kita buat beli dulu 


Day 4 : Rotorua - Auckland
Alam masih tak bersahabat dengan kita... Berawan dan gerimis, sementara kita mau ke nae Gondola buat liat pemandangan kota Rotorua yg lokasinya di sebelah danau. Jadinya kita nae skyline n nyobain skali luge (yg kaya gini juga ada di SG). Tiket nya 35 nzd untuk gondola + 1x luge rides. Yang bikin mahal adalah kita kemudian ngambil foto sampe 2x dan menghabiskan 50nzd (berasa duit nya masih banyaaak....) 



Kota Rotorua dari atas

Tetap dunk ngopi...

Hari masih siang sewaktu kita selesai main disini. Akhirnya kita sibuk browsing mau kemana lagi. Ngga kepikiran ke geyser nya yang terkenal itu karna cuaca ga asik, masih hujan aja. Trus kita nemu tentang rafting yang review nya seru banged. Stelah kita telp, mereka bilang tetap ada walo hujan2. Jadwalnya 3x kali sehari dan kita (katanya) masih bisa ngejar yang jam 14.30. Akhirnya ya kita meluncur kesana yang (katanya) 30 menit dari lokasi skyline 

Tentunya kita nyampe lebih dari 30 menit kemudian dunk.. kan ga afdol kalo ngga pake nyasar dikit dulu... hihi... Toh sampai disana masih sempat menunggu lama. Ternyata menunggu rombangan berikutnya. Jadi totalnya ada 8 orang yang dibagi jadi 2 boats.

Untuk rafting ini, mereka punya fotografer sendiri, kita bisa beli 35 NZD untuk semua foto yg sudah mereka pindahkan dalam satu CD. Biaya rafting per orang nya lumayan.. mendekati 90nzd kalo ngga salah. Staf nya baik dan seru. Mereka pesen, kalau suka dengan pelayanan mereka, tolong di infokan ke teman-teman yang laen. Cuma ternyata diriku lupa nama company nya walo udah googling hihi... Karna kita beli fotonya.. jadi untuk foto rafting ini banyaaak.. haha...


berdoa pake bahasa mauri sebelum mulai dan kita berdua seperti hobbits

masih cerah ceria ketika awal perjalanan
Udah mulai mengkeret 

Air terjun utama, katanya 7 meter, dan kita sempat tenggelam semua 

megap-megap muncul kembali ke permukaan


tapi langsung heboh bgitu tau difoto dwoonk.. haha...

Muka gembira setelah semua sempat tenggelam di air terjun 

Itu boat nya di angkat rame2 waktu mau masuk dan keluar sungai. Sebagai peserta paling kecil, yang dengan seenak nya di panggil shortie sama orang2 itu, kita berdua cuma kebagian tugas bawa dayung.. hihi...
Beres berbasah ria, kita melanjutkan perjalanan kembali ke Auckland mengejar sebelum gelap (untung waktu itu gelapnya jam 9). Mengembalikan mobil rentalnya dan janjian bertemu dengan 2 teman lainnya.

Dan dimulai lah kisah kita kehabisan duit... 

Yang ga enak dari trip ini adalah, temen gw ga bisa nyetir. Jadi sepanjang hari gw aja sendiri walo udah cape. Dan yang bikin lengkap penderitaan adalah dia juga bego baca map. Sebelum2 nya masih bisa ketawa2 tiap kali nyasar, paling gw minggir dan ngecek sendiri peta nya. Tapi akhirnya cape juga dan begitu udah nyasar2 memasuki kota Auckland nya kita berdua udah berantem marah2 an.. haha... 

Seperti sebelum2 nya kita browsing penginapan dan semua hal di jalan (makanya sempat stress waktu pulsa abis). Karena sudah menyadari bahwa kita bangkrut, kita ambil backpacker hostel yang gw ceritain di awal; $30 per orang, kamarnya untuk berdua dan toilet and dapur bersama.

Ternyata hostel ini di gang, yang mobil ga bisa parkir. Alhasil temen gw check in dengan barang-barang dan gw muter2 nyari parkiran yang tidak sukses. Karna udah sore dan semua parkiran seputaran blok penuh. Akhirnya mobil langsung gw kembaliin ke parkiran rental nya dan jalan kaki ketemuan buat skalian cari makan dan janjian ketemu dengan 2 orang lainnya. Untung nya masih magrib jadi masih Ok jalan2 sendiri (sekitar jam9 malam) 

Oya, kita benar2 ga punya duit denk di titik ini. Udah minta tolong 2 temen lainnya buat bawain duit extra... haha... kalo ngga salah $200aud ~ 250nzd. Sewaktu temen gw yg sendirian check in di hostel, ternyata mereka minta tambahan duit deposit kunci yang bakal dibalikin waktu kita check out. Sial nya dia benaran ga pegang duit selain $60 buat bayar kamar, dan dia dengan tampang memelas cuma bisa bilang 
"but I don't have that much money.." haha...
padahal kalo ga salah depositnya cuma $20 hihihi.. sumpe gw slalu ketawa ingat cerita ini karna gw bisa bayangin tampang memelas dia.
Akhirnya si receptionist cuma bilang "Ok, I trust you" sambil ngasih kunci.. hihi...

So, kita ketemuan dengan 2 org lainnya di tempat mereka makan. Dan kita ga pesen makanan, cuma merampok makanan mereka sampe yang seorang harus beli makanan lagi. Dan tetap gw ikut serta membantu menghabiskan.. haha...

Udah gelap, kita jalan lagi balik ke hostel, sempat beli roti buat sarapan besok pagi karna kita harus jalan pagi ke Airport menuju Queenstown.


Day 5: Auckland-Queenstown
Penerbangan kita ke Queenstown jam 11.50. Sepertinya di pagi hari kita ngga ngelakuin apa2. Cuma nunggu taksi dari tempat 2 temen lain karena menurut itungan kita, lebih murah pake taksi dan bagi 4 daripada pake airport bus (dan emang jadi lebih murah karna si sopir yg baik hati.. hihi...). Kita udah booking penginapan di Queenstown, another 90NZD kalo ga salah. Kita udah itung2 biaya penginapan, transport airport-kota PP, biaya makan etc dan dari sanalah temen gw bisa menyimpulkan kita cuma punya 50bucks to spend in Queenstown.. 

Nyampe Queenstown 13.40, kurang lebih 30 menit dari airport ke kota nya yang kecil, tapi turis abizzz... Semua nya ada disini, dari yang memacu adrenalin: rafting, speed boat, bungy jumping etc.. sampe yang tenang2 aja kaya skyline (another gondola n luge rides), tour seharian kedaerah milford sounds yang katanya keren abis, LOTR tour, wine tour, atau tour di danau nya (lupa nama danau nya) yang airnya bening abis. Brosur tentang semua tour ini ada dimana-mana, dari airport sampe tempat jajan. Di hotel juga ada. Tinggal pilih. Atau paling gampang ya browsing,

Menyesaaaaal... kita berdua cuma sehari di queenstown dan besok balik ke Auckland karena lusanya naik pesawat dini hari balik ke Melbourne (derita beli tiket murah Melbourne- Auckland PP). Sementara 2 temen lainnya bisa 2 hari di queenstown karna pesawat ke Melb nya sore.
Queenstown from above

pegunungannya yang bersaju
Alhasil hari ini kita cuma muterin kota kecil ini, begitu ke danau ternyata juga udah ktinggalan lake tour nya dan ditawari ikut fast boat, tapi budget kita tidak mengizinkan. Ujung2 nya ya nae skyline lagi buat lihat Queenstown dari atas, tapi ga ngambil luge rides nya. Ga menyesal deh naik karna view nya keren abis dan berbeda dengan cloudy Rotorua (katanya kalo terang rotorua juga keren)

Danau nya yang sebening kristal
pantai di pinggir danau
Naik gondola untuk menikmati danau dari ketinggian

Lake Wakatipu


Kita sempat bertahan diatas menunggu sunset, tapi udah jam 9 masih belum juga dan dinginnya udah mulai mengganggu plus udah sepi beneeer, akhirnya kita turun juga 
Kalo dipikir lagi.. masa bisa liat sunset di danau yang dikelilingi gunung begitu... 

Penginapan kita keren abis, dipinggir danau. Baru kali ini nemu backpacker hostel yg kamarnya kaya hotel beneran yang lengkap ada kulkas sampe strikaan..(walo tetap kecil dunk) hehe... tentunya mereka juga punya yang sharing room dan communal kitchen.


pemandangan dari kamar ke arah kota

dari balkon ke arah danau (balkon nya ya bukan dikamar kita laaah... emangnyaa... )
Day 6 : Queenstown - Auckland
Sebenarnya bisa aja sie Queenstown - Melbourne buat balik. Tapi lebih mahal, dan kita awalnya udah beli tiket Auckland-Melbourne PP terlebih dahulu tanpa berniat ke Selatan, tapi trus berubah pikiran dan semua rencana jadi ancur seperti ini.. hehe...

Penerbangan balik kita siang, jadi pagi nya masih sempat foto2 dan jalan di danau lagi.
Nyampe ke Auckland udah sore, janjian ketemu sama anggota pirikan lainnya banyak membantu dari awal.. Dan (dengan sangat gembira) menerima traktiran diner (jadi punya sisa duit buat beli oleh2.. hehe)

Oya, kita nginep di hotel pertama lagi $75nzd, kapok dengan backpacker hostel yg cuma beda $15 tapi bikin ga bisa tidur karna berisik. 

Sempat nukerin $20aud yang tersisa di dompet juga.. haha...
lunch hari ini


Teman-teman yg "menyelamatkan" kita 


Day 7: Auckland- Melbourne
Ga ada apa2 hari ini. Kita bangun subuh ngejar bus ke airport dan gembira bisa balik ke Melbourne karna udah cape berat... haha...

Setelah di hitung ulang ternyata pengeluaran nya gede juga.
Uang yang gw bawa ternyata jadi $1000uad (instead of 1000nzd) dan ludes 
itu udah termasuk untuk tiket Auckland - Queenstown. Pengeluaran diluar duit itu:
Tiket Melbourne - Auckland return : $267 aud
Booking hotel 2x = $110 aud
Tukar di Auckland: $20 aud

Jadi total nya $1397aud untuk 7 hari 6 malam

Kalau mau jalan ke NZ, mending mendarat datang di north Island trus balik dari south island. Kalo rental mobil, makin lama, makin murah. Ada yang cuma $10nzd per hari (cuma gw lupa ini untuk berapa lama.. lebih dari sebulan kali.. haha...)

Bisa rent caravan, jadi ga perlu pusing mikirin penginapan, tinggal cari caravan park yg bayarannya pasti jauh lebih murah.

Kalau jalan dengan waktu terbatas, mending ke Queenstown aja langsung.
Semua adaa... Dan pemandangannya breathtaking.

Kalau ada kesempatan ke NZ lagi (amiiiin) gw pengen ke queenstown lagi dan muterin south island nya.

Tapi sebenarnya Indonesia juga banyak tempat yang kereeen.. apalagi bawah lautnya... cuma fasilitasnya itu lhooo...